BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Gizi merupakan salah satu bagian terpenting yang
dibutuhkan oleh tubuh manusia, terutama bagi anak usia sekolah. Dikarenakan
Pada masa ini adalah masa pertumbuhan yang dikategorikan cepat
sangat aktif bagi anak-anak terutama pada masa belajar, kerja otak yang
baik seharus mendapat makanan yang
bergizi dalam kuantitas dan kualitas yang tepat.
Namun
Faktanya, dijumpai adanya masalah gizi kurang pada anak sekolah, lingkungan fisik
yang buruk dengan sanitasi lingkungan dan sosial ekonomi yang jelek, yang
kurang menguntungkan bagi pertumbuhan anak yang optimal.diperberat lagi dengan
perilaku keluarga yang tidak membiasakan memberi makan kepada anak sebelum
berangkat sekolah (Kodyat, 1995).
1.2 Tujuan
Tujuan
dalam pembuatan makalah tentang kebutuhan gizi anak usia sekolah meliputi dua
bagian yaitu:
1.2.1
Tujuan umum :
-
Menambah wawasan tentang kebutuhan gizi
anak usia sekolah
-
Memberikan penjelasan pengertian akan
anak usia sekolah, Permasalahan akan kekurangan gizi bagi anak usia dini, upaya
peningkatan gizi anak disekolah
-
Menjadikan makalah ini sebagai sumber
referensi bacaan
1.2.2
Tujuan khusus :
-
Memenuhi salah satu tugas individu mata
kuliah ilmu gizi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian anak usia sekolah
UU
no 20 tahun 2002 tentang Perlindungan anak dan WHO yang dikatakan masuk usia
anak adalah sebelum usia 18 tahun dan yang belum menikah. American Academic of
Pediatric tahun 1998 memberikan rekomendasi yang lain tentang batasan usia anak
yaitu mulai dari fetus (janin) hingga usia 21 tahun. Batas usia anak tersebut
ditentukan berdasarkan pertumbuhan fisik dan psikososial, perkembangan anak,
dan karakteristik kesehatannya.
Pembagian golongannya:
1. Taman kanak-kanak (pra sekolah usia
4-6 tahun)
2. Sekolah dasar 7-12 tahun
3. Remaja 13-18 tahun
2.2 Anak usia Sekolah
Cirinya :
1. masa
pertumbuhan masih yang cepat
2. sangat aktif.
3. masa belajar : kerja otak
4. HARUS
mendapat makanan yang bergizi dalam kuantitas dan kualitas yang tepat.
Faktanya,
dijumpai adanya masalah gizi kurang pada anak sekolah, lingkungan fisik yang
buruk dengan sanitasi lingkungan dan sosial ekonomi yang jelek, yang kurang
menguntungkan bagi pertumbuhan anak yang optimal.diperberat lagi dengan
perilaku keluarga yang tidak membiasakan memberi makan kepada anak sebelum
berangkat sekolah (Kodyat, 1995).
Pertumbuhan dan Perkembangan anak
usia Sekolah Dasar:
- jasmani : Periode ini disebut periode memanjang secara fisik fungsi organ otak mulai terbentuk mantap sehingga perkembangan kecerdasannya cukup pesat.
- Jiwani : Anak mulai banyak melihat dan bertanya, fantasinya berkurang karena melihat kenyataan, ingatan kuat daya kritis mulai tumbuh, ingin berinisiatif dan bertanggung jawab.
- Rohani : Anak mulai memasukkan dalam pikirannya tentang Tuhan mulai memisahkan konsep pikiran tentang Tuhan dengan orangtuanya.
- Sosial : Kegiatan anak mulai berkelompok dan mengarah pada tujuan tetapi masih egosentris, kegiatannya hanya satu jenis dan mulai membuat "Gang" dengan kompetisi tinggi.
Masalah Kesehatan Anak Usia SD kesehatan
umum, gangguan perkembangan, gangguan perilaku, dan gangguan belajar. akan
dapat menghambat pencapaian prestasi pada peserta didik di sekolah
2.3
Permasalahan Kesehatan Anak Usia Sekolah
1. Penyakit
Menular Pada Anak Sekolah:
• Penyakit yang cukup mengganggu dan
berpotensi mengakibatkan keadaan bahaya hingga mengancam jiwa
• Sekolah adalah merupakan tempat yang
paling penting sebagai sumber penularan penyakit infeksi pada anak sekolah.
• Penyakit menular tsb adalah: Demam
Berdarah Dengue, Infeksi Tangan Mulut, Campak, Rubela (campak jerman), Cacar
Air, Gondong dan infeksi mata (Konjungtivitis Virus).
2. Penyakit Non
Infeksi pada Anak Sekolah
a. Alergi Pada Anak Sekolah
b. Infeksi Parasit Cacing:
1. prevalensi penyakit cacingan sebesar 60-70%. kasus
infeksi cacing gelang (Ascaris
lumbricoides)
sekitar 25 - 35 persen dan cacing cambuk (Trichuris trichiura) 65 - 75 persen.
2. Resiko tertinggi terutama kelompok
anak yang mempunyai kebiasaan defekasi di saluran air terbuka dan sekitar
rumah, makan tanpa cuci tangan, dan bermain-maindi tanah yang tercemar telur
cacing tanpa alas kaki.
c. Gangguan
Pertumbuhan
Sering disebut gagal tumbuh atau “Failure to thrive”
Penyebab yang paling sering adalah:
- ketidaknormalan pada sistem saluran cerna, diantaranya adalah malbsorbsi atau gangguan enzim pencernaan sehingga intake tidak edekuat.
- Infeksi: HIV,TBC, Infeksi saluran kencing
Penyebab yang agak jarang adalah
- Ketidaknormalan kromosom seperti Down syndrome dan Turner's syndrome ,
- Gangguan sistem organ besar (mayor) seperti jantung, ginjal, otak dan lainnya,
- Ketidaknormalan sistem hormon (kekurangan hormone tiroid, kekurangan hormon pertumbuhan, hormone Pituitary, Diabetes, adrenal),
- Kerusakan otak atau susunan saraf pusat, akan menyebabkan gangguan kesulitan makan dll
2.4
Imunisasi Anak Usia Sekolah
Menurut Departemen Kesehatan
Indonesia dan Ikatan Dokter Anak Indonesia, imunisasi wajib yang harus diberikan
untuk anak usia sekolah adalah:
- DPT dan Polio untuk anak kelas 1 SD,
- DT dan TT untuk anak kelas VI dan
- polio ulang saat anak usia 16 tahun dan imunisasi campak ulang pada kelas 1 bila belum mendapatklan imunisasi MMR.
- Bila sebelum usia sekolah belum melakukan imunisasi, program imunisasi yang tidak wajib tetapi dianjurkan adalah: imunisasi tifus, influenza, pneumokok, hepatitis A, MMR dan cacar air.
GDH - Suyatno 16
A.
Keadaan Gizi Anak SD :
- 30-35 % anak sekolah tumbuh di bawah baku yang ada (MITRA, Satoto, 1997)
- 23,7 % yang memiliki Hb<11,5 dan 34,2 %
- memiliki Hb < 12 (Purwanti, 1999).
GDH - Suyatno 17
Anak Sekolah
dengan Gizi Kurang:
- kurang bergairah,
- tertinggal dalam belajar,
- kurang gesit dalam bergaul dan
- kurang tanggap atas lingkungan (Roedjito,1989).
- rendah pula indeks prestasinya (Lamid, dkk. 1990)
GDH - Suyatno 18
Upaya yang Diperlukan :
- Miningkatkan Status Gizi dengan PMT-AS
- Memberikan obat cacing secara rutin
- Membiasakan sarapan pagi
GDH - Suyatno 19
2.5
Upaya Peningkatan Gizi dan Kesehatan Anak di Sekolah
WHO
telah mencanangkan konsep sekolah sehat atau Health
Promoting School, melalui upaya promotif dan preventif didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitative yang berkualitas adalah :
_ Promotif dan Pencegahan
_ Pemberian nutrisi yang baik dan benar (PMT, Sarapan dll)
_ Perilaku hidup sehat jasmani dan rohani
_ Deteksi dini dan pencegahan penyakit menular
_ Deteksi dini gangguan penyakit kronis pada anak sekolah
_ Deteksi dini gangguan pertumbuhan anak usia sekolah
_ Deteksi dini gangguan perilaku dan gangguan belajar
_ Imunisasi anak sekolah
_ Kuratif dan rehabilitasi
_ Penganan pertama kegawat daruratan di sekolah
_ Pengananan pertama kecelakaan di sekolah
_ Keterlibatan guru dalam penanganan anak dengan
gangguan
perilaku dan gangguan belajar
GDH - Suyatno 20
2.6
Upaya Peningkatan Pola Makan Anak Sekolah:
Makanan
anak sekolah perlu mendapatkan perhatian mengingat masih dalam masa
pertumbuhan,
maka keseimbangan gizinya harus dipertahankan supaya tetap sehat.
- Kebutuhan kalori ditentukan berat badan, usia dan aktivitas anak.
- Anak laki2 pada usia 10-12 tahun membutuhkan energi sekitar 200 kkal, sedangkan anak perempuan membutuhkan sekitar 1900 kkal.
- Kebutuhan energi untuk anak 7-9 tahun membutuhkan sekitar 1800 kkal dan anak usia taman kanak2 (4-6tahun) membutuhkan sekitar 1600 kkal.
GDH - Suyatno 21
2.7 Pola Makan Usia Taman Kanak-Kanak
- anak sudah mempunyai sifat konsumen aktif, yaitu mereka sudah bisa memilih makanan yang disukainya.
- Perlu ditanamkan kebiasaan makan dengan gizi yang baik pada usia dini dan di sekolah diarahkan pula oleh gurunya dengan praktik mengkonsumsi makanan yang sehat secara rutin.
- Program makan bersama di sekolah sangat baik dilaksanakan karena ini merupakan modal dasar bagi pengertian anak supaya mereka mau diarahkan pada pola makan dengan gizi yang baik.
GDH - Suyatno 22
2.8 Pola
Makan Anak Usia SD usia 7-9 tahun dan 10-12 tahun
- Pada usia 7-9 tahun anak pandai menentukan makanan yang disukai krn sudah kenal lingkungan.
- Banyak anak menyukai makanan jajanan yang hanya mengandung karbohidrat dan garam yang hanya akan membuat cepat kenyang dan bisa mengganggu napsu makan anak
- Perlu pengawasan supaya tidak salah memilih makanan karena pengaruh lingkungan.
- Pada anak usia 10-12 tahun kebutuhan sudah harus dibagi dalam jenis kelaminnya:
a.
anak
laki2 lebih banyak aktivitas fisik sehingga memerlukan energi yang lebih banyak
dibandingkan anak perempuan.
b.
anak
perempuan sudah mengalami masa haid sehingga memerlukan lebih banyak protein,
zat besi dari usia sebelumnya.
- Perlu diperhatikan pula adalah pentingnya sarapan pagi supaya konsentrasi belajar tidak terganggu.
GDH - Suyatno 23
29.
Pemberian Makanan Tambahan
Pemerintah pernah melakukan
Program PMT-AS secara Nasional tetapi di era otonomi tidak semua daerah ada.
- PMT Mandiri bisa dilakukan melalui kerjasama sekolah dan orang tua Keuntungan :
a.
anak
tidak sembarangan jajan
b.
anak
sudah ada jaminan makanan di sekolah.
c.
akan
lebih murah dibanding anak jajan di luar disekolah yang tidak ada jaminan gizi
dan kebersihan. meringankan tugas ibu dalam memberi bekal makanan pada anaknya.
dapat dikenalkan berbagai jenis bahan makanan yang mungkin tidak disukai anak
ketika disajikan dirumah, sehingga anak dapat mengenal aneka bahan pangan.
d.
status gizi anak menjadi lebih baik,
diharapkan dapat meningkatkan konsentrasi dan prestasi belajar
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Upaya
Peningkatan Gizi dan Kesehatan Anak di Sekolah
WHO telah mencanangkan konsep sekolah sehat atau
Health Promoting School, melalui upaya
promotif dan preventif didukung
oleh upaya kuratif dan rehabilitative yang berkualitas adalah, Promotif dan Pencegahan, Pemberian nutrisi yang baik dan benar (PMT,
Sarapan dll), Perilaku hidup
sehat jasmani dan rohani, Deteksi
dini dan pencegahan penyakit menular, Deteksi dini gangguan penyakit kronis pada anak sekolah, Deteksi dini gangguan pertumbuhan anak usia
sekolah, Deteksi dini gangguan
perilaku dan gangguan belajar, Imunisasi
anak sekolah, Kuratif dan
rehabilitasi, Penganan pertama
kegawat daruratan di sekolah, Pengananan
pertama kecelakaan di sekolah, Keterlibatan
guru dalam penanganan anak dengan gangguan perilaku dan gangguan belajar
DAFTAR
PUSTAKA
Blog: suyatno.blog.undip.ac.id
Suyatno, Ir., MKes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar